Ketika musim semi tiba, disaat itulah bunga sakura yang bermekaran menjadi tanda dimulainya salah satu tradisi tahunan di Jepang: Ohanami (お花見), hana (花) berarti “Bunga” dan mi (見る) yang berarti “melihat”. Jadi, Ohanami berarti “melihat bunga” khususnya bunga sakura.

Asal Usul Nama Sakura

Sa (サ) dalam kepercayaan petani kuno Jepang adalah nama roh atau dewa pertanian, terutama yang berkaitan dengan padi. Roh ini dipercaya turun dari gunung ke desa saat musim semi tiba, dan tinggal di pohon berbunga. Lalu, Kura (クラ) berarti “tempat duduk” atau tempat bermeditasinya dewa Sa.

Sejarah Ohanami

Ohanami sudah dikenal sejak zaman Nara sampai Heian (794-1185), ketika para bangsawan istana menggelar perjamuan sambil menikmati keindahan bunga sakura dan menulis puisi tentangnya. Zaman Kamakura meluas ke kalangan samurai dan warga kota. pada zaman edo, ohanami tampaknya menjadi bagian tradisi masyarakat umum, hingga akhirnya menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jepang modern.

Ohanami di era modern

Di era modern, tradisi Ohanami menjadi perayaan massal yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat, dari keluarga, pekerja kantor, hingga pelajar dan wisatawan mancanegara. Ketika bunga sakura mulai mekar, taman-taman kota, pinggiran sungai, dan tempat-tempat terkenal di jepang aman dipenuhi oleh orang-orang yang berkumpul untuk menikmati keindahan bunga sakura.

Di tengah perkembangan zaman, Ohanami juga mengalami transformasi. Informasi mengenai perkiraan mekarnya bunga sakura dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi cuaca dan media sosial, sehingga masyarakat bisa merencanakan Ohanami lebih praktis. Selain itu, kegiatan yozakura “melihat bunga sakura di malam hari” juga semakin populer. Dalam era lebih modern ini, secara filosofis makna Ohanami tetap bertahan: sebagai momen untuk merenungkan kefanaan hidup dan keindahan yang singkat (mono no aware).

Kegiatan yang dilakukan saat Ohanami

Saat Ohanami, orang-orang biasanya berkumpul di bawah pohon sakura yang sedang mekar. Mereka piknik bersama keluarga, teman, atau rekan kerja di taman-taman yang terkenal di Jepang. Mereka membawa makanan seperti bento, dango, sakura mochi, serta minuman seperti teh atau sake untuk dinikmati bersama.
banyak orang yang menikmati berjalan-jalan santai di taman atau berfoto dengan latar belakang bunga sakura. Di malam hari, beberapa tempat mengadakan acara yozakura, di mana sakura dinikmati dengan penerangan lampu hias yang membuat suasana semakin indah.

Selain itu ada ungkapan yang sering diucapkan saat Ohanami dari era edo hingga era modern , hana yori dango(花より団子) yang secara harfiah berarti “Lebih baik Dango daripada Bunga”. Sebagai metafora, “bunga” melambangkan penekanan pada keanggunan dan penampilan , sementara “dango” melambangkan penekanan pada kepraktisan dan realitas, sehingga ungkapan tersebut bermakna “Ia lebih mementingkan kepraktisan dibandingkan keanggunan atau ia lebih mementingkan substansi dibandingkan penampilan”.

Perkiraan Periode mekarnya Sakura

Berdasarkan Peta Perkiraan diatas, bisa disimpulkan periode mekarnya sakura dimulai dari selatan berwarna warna merah ke utara yang masih berwarna hijau, dilihat dari di wilayah Kyushu, Shikoku, Chugoku, Kinki, Tokai, Hokuriku, Kanto dan Koushin yang sudah mekar penuh pada akhir Maret 2025. Wilayah Tohoku Sakura di awal April 2035. dan Wilayah Hokkaido Akan mekar di akhir April hingga awal Mei 2025.

Tempat Ohanami terkenal di Jepang



1. Taman Ueno, 3 Ikenohata, Taito, Tokyo, Jepang




2. Taman Maruyama, Distrik Gion, Kyoto, Jepang

Skip to content